Sang Pemimpi

"Sang Pemimpi", novel karya Andrea Hirata yang sangat inspiratif. Novel ini membuatku percaya akan kekuatan mimpi. Mimpi-mimpi kecil yang dapat membuat jiwamu besar. Dengan mimpi kita bisa kemana-mana. Merubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Terus bermimpi, berusaha dan berdoa sampai mimpi-mimpi itu menjadi kenyataan.

Berikut ini adalah sedikit ulasan tentang novel Sang Pemimpi.


·         Judul             : Sang Pemimpi
·         Penulis          : Andrea Hirata
·         Penerbit         : PT Bentang Pustaka
·         Halaman        : 292 Halaman

Sinopsis : 
Novel Sang Pemimpi adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi. Novel ini menceritakan tentang kehidupan tiga anak remaja yang hidup di daerah terpencil dan sulit untuk memperoleh pendidikan yang layak. Ikal, Arai dan Jimbron berusaha keras demi masa depan yang cerah. Mereka bertiga adalah sahabat karib sejak SMP. Tiga orang pemimpi ini setelah tamat SMP, melanjutkan ke SMA Negeri Bukan Main. Disinilah mimpi dan perjuangan mereka dimulai. Banyak sekali halangan dan rintangan yang menghadang, salah satunya adalah Pak Mustar, wakil kepala sekolah dan guru paling kejam di SMA Negeri Bukan Main. Tetapi dengan jiwa pemberani, mereka dapat melewati hal tersebut. Hari demi hari mereka jalani dengan penuh kerja keras. Mereka bertiga bekerja sebagai kuli ngambat untuk mewujudkan mimpi-mimpi mereka. Mereka menabung dari hasil bekerja mereka untuk dapat bersekolah di Universitas Sorbonne, Prancis.
Arai adalah sepupu Ikal  yang sudah yatim piatu sejak SD dan ia merupakan simpai keramat, sebutan orang Melayu untuk satu-satunya orang yang tersisa dari suatu keluarga. Arai tinggal dirumah Ikal dan sudah dianggap seperti anak sendiri oleh ayah dan ibu Ikal. Sama halnya dengan Arai, Jimbron juga anak yatim piatu setelah ayahnya meninggal dunia. Namun dia masih punya saudara tetapi tidak tinggal bersamanya. Jimbron diangkat sebagai anak oleh seorang pendeta yang bernama Pendeta Geovani. Pendeta itu sangat baik dan tidak memaksakan keyakinannya kepada Jimbron. Bahkan beliau selalu   tetap waktu mengantar Jimbron beribadah ke masjid hingga Jimbron menjadi seorang muslim yang taat.
          Perjalanan cinta mereka juga berliku. Arai menyukai seorang gadis yang bernama Nurmala. Nurmala adalah orang yang selalu menduduki ranking satu disekolah.  Karena Arai begitu mencintai Nurmala, ia rela menerobos ladang tebu  untuk sampai dirumah Nurmala dan menyanyikan sebuah lagu untuk Nurmala. Walaupun sudah berkali-kali Arai menyatakan cintanya, tetapi Nurmala belum memberikan kepastian untuk Arai. Lain halnya dengan Jimbron, Jimbron menyukai seorang gadis bernama Laksmi. Laksmi adalah gadis yang jarang tersenyum bahkan tidak pernah tersenyum karena perjalanan hidupnya yang menyedihkan. Maka dari itu, Jimbron selalu datang ke pabrik cincau untuk membuat Laksmi tersenyum.
Aria dan Ikal begitu pintar di SMA Bukan Main, sedangkan Jimbron yang sangat fanatik dengan kuda ini biasa-biasa saja. Jimbron menduduki ranking 78 sedangkan Arai dan Ikal menduduki ranking 5 dan 3 dari 160 siswa. Mimpi mereka sangat tinggi karena bagi Ikal dan Arai orang susah seperti mereka tidak akan berguna tanpa mimpi-mimpi. Mimpi merupakan hal yang dapat membuat cita-cita mereka terwujud. Mereka berdua mempunyai mimpi yang tinggi yaitu melanjutkan belajar di Universitas Sorbone,Prancis. Mereka terpukau dengan cerita kepala sekolah mereka, Pak Balia yang selalu menyebut-nyebut indahnya kota itu. Pak Balia selalu memotivasi mereka dengan cerita-cerita tentang keindahan di Sorbone. Kerja keras sebagai kuli ngambat mulai pukul 2 pagi sampai jam 7 lalu dilanjutkan sekolah dan mati-matian menabung rela mereka lakukan hanya demi mewujudkan mimpi mereka. Meskipun kalau dilogika tabungan mereka tidak akan cukup untuk sampai ke sana. Tapi jiwa optimisme Arai tak akan terpatahkan.
Selesai SMA, Arai dan Ikal merantau ke Jawa. Mereka menumpang kapal barang BINTANG LUAT SELATAN untuk sampai ke Jakarta. Sebenarnya mereka ingin menuju ke Ciputat, tetapi mereka terdampar ke Bogor karena bus yang mereka tumpangi terlalu jauh melaju. Sedangkan Jimbron lebih memilih untuk menjadi pekerja ternak kuda di Belitong. Karena Jimbron adalah pecinta kuda yang sangat fanatik. Dia tahu seluk beluk tentang kuda, walaupun dia belum pernah melihat kuda sebelum bekerja di peternakan tersebut. Jimbron menghadiahkan kedua celengan kuda yang berisi tabungannya selama ini kepada Ikal dan Arai. Dia yakin apabila Arai dan Ikal sampai di Perancis, maka jiwa Jimbron pun akan selalu bersama mereka. Berbulan-bulan terkatung-katung di Bogor, mencari pekerjaan untuk bertahan hudup susahnya minta ampun. Banyak pekerjaan yang pernah mereka lakukan mulai dari sales lalu tukang fotokopi, tetapi pekerjaan itu tidak bersahabat untuk mereka. Kemudian ada sebuah lowongan menjadi tukang pos yang menarik hati mereka, lalu mereka berdua pun menyalonkan diri untuk bekerja disana. Akan tetapi Arai gugur di tes terakhir, yaitu tes kesehatan. Arai mengalami sedikit gangguan di paru-parunya. Nasib Ikal bebeda dengan Arai. Ikal diterima menjadi tukang sortir di kantor pos, dan Arai memutuskan untuk merantau ke Kalimantan tanpa sepengetahuan Ikal.
           Penghasilan Ikal yang lumayan sebagai tukang sortir mendorongnya untuk melanjutkan  sekolah di jurusan Ekonomi Universitas Indonesia. Nurmala, gadis yang disukai Atai ternyata juga bersekolah disana. Dan setelah lulus, ada lowongan untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa. Beribu-ribu pesaing berhasil ia singkirkan dan akhirnya sampailah Ikal pada pertandingan untuk memperebutakan 15 besar. Saat wawancara tiba, profesor yang mengujinya menggelengkan kepala karena catatan riwayat hidupnya hanya berlatar belakang Sarjana Ekonomi yang bekerja sebagai tukang sortir di kantor pos. Akan tetapi tidak disangka, profesor pengujinya begitu terpukau dengan proposal riset yang diajukannya. Proposal itu begitu hebat. Isi proposal yang diajukan Ikal ternyata jawaban atas suatu hal yang telah lama dipikirkan oleh profesor. Akhirnya, wawancara pun selesai. Tiba-tiba ia mendengar suara yang selama ini akrab dengannya, ternyata itu adalah Arai. Kejutan yang luar biasa pun terjadi. Ternyata Arai juga ikut dalam wawancara tersebut. Bertahun-tahun tanpa kabar berita, akhirnya mereka berdua dipertemukan dalam satu tempat. Arai sudah merencanakan hal tersebut. Begitulah Arai, selalu penuh dengan kejutan. Arai telah merencanakan hal ini bertahun-tahun. Ternyata Arai kuliah di Universitas Mulawarman dan mengambil jurusan Biologi. Tidak kalah dengan Ikal, proposal riset Arai juga luar biasa dan berbakat untuk menghasilkan teori baru.
          Setelah menyelesaikan kuliah dan selesai dengan tes-tes untuk mendapatkan beasiswa S2 ke Eropa mereka tinggal menunggu pengumuman penerimaan beasiswa ke Eropa itu. Sambil menunggu pengumuman, Arai dan Ikal memutuskan untuk pulang kampung ke Belitong. Di Belitong ternyata Jimbron sudah menikah dengan Laksmi pujaan hatinya. Dan mempunyai seorang anak. Arai dan Ikal pun ikut bahagia dengan kebahagiaan Jimbron yang telah berhasil membuat Laksmi tersenyum dan menikah dengannya. Mereka berdua sudah tidak sabar menunggu surat keputusan penerimaan beasiswa. Dan ketika ada surat datang, mereka berdebar-debar membuka isinya. Ikal membuka surat tersebut bersama kedua orang tuanya di tangga rumah. Sedangkan Arai membuka surat tersebut sambil memegangi foto hitam putih kedua orang tuanya. Kegelisahan pun dimulai. Baik Arai maupun Ikal, keduanya tidak sabar untuk mengetahui isi surat itu. Setelah dibuka, hasilnya adalah Ikal diterima di Perguruan Tinggi Sorbonne , Perancis. Betapa bahagianya Ikal, mengetahui hal tersebut. Arai pun perlahan membuka surat itu sambil memeluk foto kedua orang tuanya. Arai tidak kuasa menahan air mata setelah mengetahui bahwa ia diterima untuk mendapat beasiswa ke Eropa. Ikal pun mulai mendekati Arai, kemudian ia mencocokkan isi suratnya dengan surat Arai. Betapa bahagianya kedua sang pemimpi itu, mereka diterima di Universitas yang sama yaitu Universitas Sorbonne Perancis.
Akhirnya kerja keras merekapun terbayar dengan terwujudnya mimpi-mimpi mereka. Tak disangka orang susah yang pernah bekerja sebagai kuli ngambat di Pelabuhan, dapat diterima di Universitas yang luar biasa, Universitas Sorbonne, Perancis. Tapi ini bukanlah akhir dari segalanya. Disinilah perjuangan sang pemimpi itu dimulai. Dan mereka siap menakhlukan mimpi selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Klaten

Laporan Pengamatan

Kawan